Pada dasarnya semua manusia adalah berdosa, bahkan seorang budak dosa. Namun karena kematian dan kebanggikatan Kristus, maka status kita bukan lagi seorang budak melainkan seorang yang merdeka. Dosa tidak lagi berkuasa atas diri kita, tapi permasalahannya kita seringkali tidak menyadari status baru kita sebagai orang merdeka dan tanpa sadar tetap memilih hidup dalam penjara. Mungkin bukan penjara fisik, tapi ini adalah penjara yang paling sulit ditembus sebagian besar orang, yaitu penjara emosi.
Prison Break adalah sebuah buku praktis tulisan Mark Conner. Buku ini dapat menjadi panduan Anda untuk menemukan kebebasan pribadi di dalam segala area kehidupan Anda, selanjutnya Anda pun dapat membantu orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Conner memulai bukunya dengan menulis sebuah pendahuluan yang menganalogikan seorang narapidana yang mendapat grasi bebas dari gubernur, namun demikian karena sudah terlalu lama berada di dalam penjara, sang narapida itu menjadi enggan untuk keluar dari dalam sel nya. Dia sudah dapat menikmati kehidupannya di balik terali besi, bahkan dia merasa inilah tempat terbaik baginya.
Conner kemudian membahas bagaimana cara untuk bebas dari penjara dengan lima gerakan dasar, yaitu: dari penyangkalan menjadi pengakuan, dari alasan menjadi tanggung jawab, dari kemandirian menjadi komunitas, dari kepuasan menjadi keputusasaan dan dari kelesuan menjadi kewaspadaan.
Pada bab-bab selanjutnya, Conner mengulas tentang satu per satu penjara emosi yang umumnya memenjarakan kita seperti, penjara kekhawatiran, penjara amarah, penjara ketakutan, penjara depresi dan lain sebagainya. Dalam setiap babnya, Conner runtut menjelaskan mulai dari akar sampai kepada fakta-fakta untuk bisa merdeka dari penjara-penjara tersebut. Conner juga selalu memberi pertanyaan-pertanyaan sebagai refleksi diri terhadap topik yang sedang dibahas.
Penulis : Mark Conner
Penerbit : Metanoia Publisher (2010)
Harga : Rp. 35.000
Sumber : vina cahyonoputri